Selasa, 27 November 2012

Siti "Oprek-Oprek"

Ini kisah seseorang (baca: sekelompok/sejenis) bernama Siti yang sangat gadhul bashor. Tw Gadhul Bashar? Gadhul Bashar singkatnya tunduk pandangan. jadi...Siti nih adalah seorang yang nunduuk terus kerjaannya. Entah karena benar2 gadhul bashar untuk menjaga diri, hobby, lehernya sakit, atau lainnya. Jadi, sehari-hari kerjaan si Siti menundukkan pandangan. Di kelas yang seharusnya fikus pada dosen dan papan tulis,,,dia gadhul bashar, di rapat koordinasi yang seharusnya fokus pada pembahasan dan ikut berpendapat memberikan solusi dan msukan,,,ia gadhul bashar, bangun tidur,,,begitu lagi, baru duduk di kelas,,,,begitu lagi, di acara seminar atau bahkan pengajian,,,begitu lagi. Mungkin Siti tak gadhul bashar hanya saat makan, nyupir, ngobrol dengan teman-temannya atau pas depan lap top. Oohhh..Sungguuh...Sitiii...Sitii....! Kerjaanmu hanya oprek-oprek android tercintamu itu! Sudah lupakah kau akan duniamu wahai Siti? Sudah lupakah kau peranmu di dunia jauh lebih penting daripada dunia Oprek-Oprekmu??? OOOh.........Siti! Tak tahu kah kau bahwa aku sangat muak melihat mu begitu?? sayaaang sekali..

Minggu, 18 November 2012

Akhwat Seatap dengan Ikhwan?

hum....inilah yang mereka rasakan......
Hidup bagai satu atap dengan lawan jenisnya. Bagi Akhwat lainnya di luar sana,,mereka patut bersyukur bisa menjaga diri mereka jauh lebih baik dari mereka yang satu atap itu. Itulah kami...para santri di bukit antah berantah yang tinggal berdampingan sekaligus bertetangga dekat denga para Ikhwan...(bahkan mereka tetangga terdekat satu-satunya bagi kami.) Bayangkan saja!! paling tidak dalam sehari kami akan berpapasan dengan mereka 5-10 kali! Mulai dari berangkat dan pulang kuliah, berangkat dan pulang kajian, berangkat dan pulang dari shalat jama'ah di masjid, mau ke parkiran, mau Halaqoh...... Aaarrghh..! melelahkan...trus,,bagaimana kami mudah menjaga diri kami dari pandangan, interaksi dsb? Belum lagi ditambah saat rapat koordinasi ini itulah...sedikit banyak satu sama lain pasti akan memperlihatkan sifat aslinya baiksengaja maupun tidak.
Dalam kehidupan normal, seorang Ikhwan akan sangat menghormati Akhwat..dan Akhwat akan sangat menjaga dan terkagum pada para Ikhwan karena 'penjagaannya.' Namun di tempat ini sungguh luar bisa berbeda. Para Ikhwan telah tercoreng mukanya di hadapan para Akhwat. Begitu pula para akhwat telah tercoreng mukanya di hadapan para khwan. Dimana normalnya mereka saling menghormati,,disini malah saling mencerca. Begitulah, kadang lucu melihatnya... :).
Ada perang dingin antara Ikhwan dan Akhwat di tempat ini...

hum...lebih lucunya lagi......para Akhwat banyak yang berkomitmen untuk tidak menikah dengan para Ikhwan di bukit antah berantah tersebut. Dan hal itu dikarenakan sikap mereka yang amat buruk dan telah terlihat di depan mata para Akhwat semua (dan begitu pula sebaliknya.. :)
Tapi ..jika kupikir sekali lagi,,,bisa saja Ikhwan dan Akhwat di luar sana tak jauh berbeda dengan kami(wah..politik pencitraan yang buruk...tolong tidak digeneralisir..). Mungkin kami memandang para Akhwat dan Ikhwan di luar sana sungguh luar biasa hanif dikarenakan kami tidak tahu bentuk mereka sebenarnya! Kondisi ini bisa membawa pada hal positif,,dimana kami sama-sama mengetahui kejelekan satu sama lain. Haha! Itulah hikmah 'tinggal seatap.' :D

NB: silahkan beri masukannya...karena ini hanya curcolan letusan2 pikiran yang muncul. Penulis pun tak sepenuhnya meyakini kebenaran pendapatnya. So, share your opinion! :) Thanks

Kamis, 15 November 2012

ahasibtum an tadkhuluu jannah??!

Sore yang indah ini kami berempat di bawah atap yang belum jadi di kampus pemondokan tercinta itu melakukan banyak perbincangan penting mengenai bebrapa kegiatan. Dan ternyata kali ini kami juga membahas masalah yang sangat ingin kami selesaikan tapi menurut ana pribadi tak kan pernah terselesaikan hingga kiamat nanti. :)
masalah pergaulan antar lawan jenis.... -_- yang bikin sedikit kecewa..seorang ustadz yang memiliki performance luar biasa melakukan sebuah hal remeh temeh yang membuat dunia santriwatinya terguncang ke ilfil an. haha!! entah ilfil karena kecewa akan penurunan ke wara'an beliau atauuww ilfil karena jealous!! hem..2..lucu deh! ^-
yaaah...masalah ini amat mencekam!! em....banyak strategi penyadaran yng kami susun....serta greget yang entah akan disalurkan kemana atau bahkan memilih untuk cuek karena malas membicarakan hal yang tak sepantasnya dibahas oleh pejuang dunia. :)

kami akhiri perbincangan strategis ini dengan bacaan istighfar dan kafarotul majlis..lalu turunlah kami ke lantai bawah.
em.kebetulan ana turun paling terakhir. DAn.............ada gaung suara dari sebuah ruangan di lantai atas. em,,,ternyata bersuara seperti teriakan2 komitmen. Pertama di teriakkan dengan Bahasa Arab,lalu dilanjutkan dengan penerjemahannya dengan Bahasa Indonesia. waaaw.................sepertinya itu sebuah sumpah.
em...kondisi ini sangat kontras dengan pembahasan kami tadi. Membuatku berkata di dalam hati,"Kira-kira, apakah orang-orang yang melakukan 'sumpah' tersebut akan melakukan pelanggaran ijtima'i? Seharusnya itu tak terjadi." em...karena ternyata pengemban dakwah juga manusia yang lemah yang sempat beberapa kali tak sengaja ditemukan sebagai tersangka bahkan pelaku tindak kriminalitas ijtima'i ini juga. maka wajar ada rasa heran yang tiba2 muncul.
Sebagaimana juga kontras dengan orang-orang yang baru pulang dari bermain sepak bola dengan membuka sedikit aurat lututnya..haha,,gak jaman!
hahaha! WAhai semuanyaa...baik Anda yang berQosam, bahkan Anda yang sengaja mempertontnkan aurat........,"Ahasibtum an tadkhulul jannah??"

Jumat, 09 November 2012

Betapapun menjengkelkan...hati tak bisa bohong

Ada suatu kondisi dimana kita sedang merasa sangat jengkel pada teman-teman, sahabat maupun organisasi kita. Seringkali kita berceloteh sendiri di dalam hati kita dan merencanakan banyak rencana busuk untuk membalas dendam. "Aku berjanji tak akan mau main lagi dengannya!" "Memandang wajahnya pun tak sudi!" "Aku akan marah di forum rapat nanti! Semua orang bekerja tidak baik!" Mungkin itu semua beberapa celetukan dalam hati yang sering kita ucapkan. Namun juga lucunya, seringkali rencana tersebut tak terjalankan. Komitmen untuk tidak main lagi dengannya, tak peduli dengannya, mau marah di forum....malah terjadi kebalikannya. Bagaimanapun mereka, kita selalu membutuhkannya. Bagaimanapun sudah disakiti, jika sesuatu terjadi dengan mereka, tak bisa untuk tidak perduli. Sering memperkuat diri sendiri untuk tak perduli,"Sudah, mudah untuk tak pedulikan mereka. Mereka baik-baik saja." Baru sedetik mengatakan itu, lalu kita mendengar sesuatu terjadi dengan mereka cukup membuat kita lari menuju teman kita dan menengoknya. Yah....mungkin 'pembalasan dendam' itu akan kita lanjutkan esok. :)

Rabu, 17 Oktober 2012

Generasi Ikhwan Loyo

em....bukannya mau menjelek-jelekkan manusia berjenis 'ikhwan' ini.
em....bukannya mau menghancurkan nama baik 'ikhwan' yang suka dikaitin ma 'alim', 'sholih' dan 'ideologis' ini..
namun, apalah daya...Ratu Curcol mau ngomong....hehe........ :-3

"jaaan...jaaan....(khas Yogya), arek-arek iki...(khas arema) ra tau konek! gak tanggap! individualis! lemoot....gurune gak direken.....,"tukas Ratu Ngeyel di dalam hati saat mata kuliah dengan dosen imut nan baik hati plus super sabar ni..
heran deeeh.....ko gak malu,,,dah tahu sanga dosen lagi butuh marker, lagi butuh mikrofon, lagi butuh ini itu,,,namun....tak satupun yang menanggapi. mirip dengan keadaan pada kampus2 sekuler, pragmatis, individualis nan materialistis di seberang sono.
ckckck..padahal...betapa kampusku ni nan damai, nan ga da duit, nan punya dosen sabar2 dan kaya hati. laaah..dah tahu ni dosen imut jauh-jauh dari kota seberang wat ngajar di kampus kecil ni dengan kesungguhan hati...tapi kok para Mahasiswa yang ngakunya "Ikhwan" ni malah do nothing wat beliau. gregetaaaan si Ratu Ngeyel dan sahabatnya melihat tingkah mereka! nafsiah dan aqliah telah terpisah...jauuh......
maka dari itu, saya launch kan sebutan baru wat mereka.....GEnLOy ...."Generasi Ikhwan Loyo."

Senin, 08 Oktober 2012

Keterkaitan dakwah penegakan khilafah sebagai konsekuensi tauhid umat Muslim


Banyak wacana yang muncul dari beberapa kelompok yang begtu menyuarakan penegakan Khilafah dalam opini-opininya. Adapun beberapa kelompok yang bisa dibilang kurang sepakat dengan penyuaraan-penyuaraan tersebut dan lebih condong memfokuskan pada dakwah Tauhid. Sebenarnya perbedaan-perbedaan ini adalah hal yang wajar dan masih diperbolehkan dalam Islam selama masih berada dalam koridor Islam. Tidak seharusnya perbedaan-perbedaan ini membuat umat Muslim saling mencemooh bahkan mengkafirkan saudaranya sendiri yang semuslim. Karena secara tidak sadar kita telah terjebak pada upaya-upaya orang kafir yang ingin memecah belah kesatuan umat Muslim. Sudah seharusnya  kita mempertahankan apa-apa yang kita yakini dengan memperjuangkannya. Tidak perlu kita menjatuhkan argumen-argumen lain yang tidak sesuai dengan yang kita pahami dengan perbuatan atau kata-kata yang tidak ma'ruf. Disini sebenarnya hanya akan menjelaskan bahwa dakwah kepada penegakan Khilafah adalah buah dari ke Tauhidan seorang Muslim dan tidak perlu ada hal yang perlu dijatuhkan atau diperdebatkan. Sedangkan Khilafah adalah janji Allah yang akan tegak walaupun tanpa kita yang memperjuangkannya.

 AHAMMIYATUL  AQIDAH(pentingnya Aqidah)
Aqidah adalah hal yang paling penting dan mendasar bagi kebangkitan manusia. Khususnya umat Muslim.  Kita dapat melihat  saat ini begitu banyak umat Muslim yang  belum memahami islam secara keseluruhannya. Banyak dari umat Muslim yang keIslamannya bisa dibilang masih ''Islam KTP'' atau "Islam kebetulan." hal tersebut bsa dibilang karena dalam pengakuan mereka adalah sebagai orang Muslm, tetapi apabila kita lihat bagaimana slam mengatur hdupnya, hanya diambil sebagian kecilnya saja. Selain itu banyak Muslim yagn berhasil  dimurtadkan oleh kaum misionaris dengan mudahnya. Ini membuktikan bahwa oarang-orang tersebut  belum memiliki ikatan ('aqoda-ya'qidu-aqidatan) yang mengikatnya secara keseluruhan. Atau bisa dibilang mereka belum menemukan atau memahami  aqidah yang mereka anut. Sehingga dengan amat mudahnya mereka melepaskan keIslaman tersebut dari dirinya. Selama ini Islam hanya digunakan sebagai asesoris belaka yang kapanpun bisa dipakai dan ditanggalkan. Yang tidak kalah menyedihkan juga adalah bagaimana mayoritas manusia di dunia bahkan "umat yang mengaku" muslimpun menyepakati bahwa semua agama adalah benar.

"Agama tu cukup gw ma Allah yang tau…???"


   Apabila kita melihat situasi masyarakat sekarang yang notabene hidup dalam sistem sekuler ini, kita mendapati gaya hidup yang tidak bisa kita sebut sebagai "Islam" tetapi kadang  juga tidak dapat disebut sebagai kafir atau sebagainya. Salah satu contoh dalam keseharian kita, yaitu saat seorang wanita Muslimah menjalani aktivitasnya yang umum dilakukan oleh orang-orang pada "umumnya." yang paling dominan terjadi pada masyarakat Muslim wanita saat ini khususnya yaitu bagaimana cara mereka berpakaian atau berpenampilan. Seorang Muslimah yang "seharusnya" menutup auratnya saat berada di lingkungan umum, kita dapati malah menjadi hal yang lumrah apabila menggunakan pakaian minim tanpa kerudung dan berjalan dengan santainya di khalayak ramai. Anak-anak SMU yang tentunya sudah baligh dan memiliki kewajiban untuk menutup auratnya kita dapati malah sibuk memburu model baju terbaru dan model rambut ter up date. Yah,hal yang seharusnya menjadi kewajaran dalam Islam malah menjadi keanehan. Dan hal yang seharusnya menjadi keanehan bahkan terlarang dalam Islam malah menjadi hal yang wajar saja adanya bahkan aneh atas ketiadaanya. Dunia benar-benar sudah TERBALIK! "Ada yang tidak setuju dengan fakta ini?" Mayoritas masyarakat khususnya kaum Muslim telah berkepribadian ganda. Di satu sisi ia menunjukkan ke Islamannya, di sisi lain ia bertingkah layaknya bukan seorang Muslim. Seperti yang terjadi pada artis-artis kita saat ini. Saat musim Haji atau Bulan Ramadhan tiba,, mereka menunjukkan simbol-simbol atau ciri-ciri ke Islaman mereka. Dan setiap orang yang memandang atau melihatnya pasti yakin akan ke Islaman  "statusnya." Di lain hal, seperti disaat mereka beracting di sebuah film atau "bermain" di atas panggung pementasan kita mendapati suatu keadaan dimana ia berpenampilan bukan layaknya seorang Muslim. Kejanggalan-kejanggalan perilaku ini terjadi pada mayoritas kaum Muslim yang belum menjadikan Aqidah Islamiyyah sebagai landasan dalam melakukan segala perbuatan.
Saat kita menanyakan kejanggalan hal ini, maka mereka akan menjawab,
"Agama tu cukup gw ma Allah yang tau. Ga perlu gw tunjuk-tunjukin yang penting hati gw beriman! Dan gw bangga atas keIslaman gw tersebut!"
Selesai..
Nah! Apakah benar statement ini? Dalam kitab Syaksiyyah Islamiyyah disebutkan bahwa  sebenarnya adanya kejanggalan di dalam perilaku seorang muslim tidak sampai mengeluarkannya dari kepribadiannya yang Islami. Itu karena kadangkala seseorang lengah sehingga meninggalkan ikatan
mafahim dengan akidahnya; atau kadangkala dia tidak mengetahui bahwa mafahimnya itu bertentangan dengan akidahnya atau dengan keberadaannya sebagai pribadi yang Islami; atau setan tengah menguasai hatinya, sehingga perbuatannya bertentangan dengan akidahnya. Pada kondisi ini dia melakukan perbuatan yang bertentangan dengan akidahnya; atau kontradiktif dengan sifatnya sebagai
seorang muslim yang terikat dengan agamanya; atau bertentangan dengan perintah dan larangan Allah Swt. Seluruh perbuatan ataupun sebagiannya itu dilakukan, akan tetapi dia tetap masih memeluk akidah
Islam dan menjadikannya sebagai asas dalam berpikir dan muyulnya (kecenderungan).
     
Meskipun demikian bukan berarti boleh melanggar perintah dan larangan Allah. Satu perkara yang tidak bisa di ragukan lagi adalah bahwa melanggar dan membenci (segala perintah dan larangan Allahpen)
haram hukumnya. Ini bukan berarti orang yang memiliki kepribadian Islam boleh bertentangan dengan sifat-sifat seorang muslim yang berpegang teguh dengan agamanya dalam pembentukan
kepribadian Islam. Yang perlu ditekankan adalah bahwa kaum Muslim itu adalah manusia. Itu adalah kepribadian Islam yang dimiliki manusia biasa bukan malaikat. Jadi, apabila manusia itu bersalah maka
perlakukanlah dia sesuai dengan hukum-hukum Allah berupa pemberian sanksi terhadap kesalahannya jika termasuk dalam perkara yang harus diberikan sanksi. Dengan demikian bukan berarti bahwa
mereka tidak memiliki syakhshiyah Islam lagi.

Dan Islam bukanlah sekedar agama yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, namun Islam juga adalah sebagai ideologi yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri maupun dengan oranglain. Maka, keimanan ini harus jelas ditunjukkan secara nyata. Karena hukum syara' menghukumi yang dhahir. B ukan semata-mata karena sudah cukup merasa beriman saja maka tidak perlu menutup aurat dsb. Bahkan jika memang benar-benar beriman, maka seharusnya tak ragu lagi untuk mengamalkan apa-apa yang diperintahkanNya.
Memang ini adalah salah satu akibat mengakarnya kehidupan sekularisme. Kehidupan dimana manusia memisahkan antara kehidupan dunia dan akhiratnya. Dalam keduniaan, ia melakukan hal-hal "dunia" saja tanpa terikat dengan aturan Tuhan. Dan urusan akhirat dia selesaikan "berdua" saja dengaNya. Yang dimaksud Ibadah adalah dimanapun dan kapanpun kita tetap terikat pada Alllah. Ada "idraak sillah billah." yaitu perasaan bahwa kita tetap berhubungan dengan Allah setiap waktu. Maka kita akan mengikatkan setiap kegiatan kita pada aturan Allah.

Islam amatlah berbeda dengan agama lainnya. Islam amatlah istimewa, karena ia bukan hanya agama namun juga ideologi. Berbeda dengan agama lain yang hanya berdiri sebagai "agama" dan bukan ideologi. Ini dapat dibuktikan dengan adanya Sistem Politik Islam dan tidak adanya Sistem olitik Nasrani. Adanya Sistem Ekonomi Islam namun tak ada Sistem Ekonomi Katholik. Adanya Sistem Pendidikan Islam dan tak adanya Sistem Pendidikan Hindu. Inilah sempurnanya Islam. "inna ad diina 'inda Allaah al Islaamu." sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam.  Tak perlu diragukan lagi.